Kamis, 26 Juli 2012

Adele - Seseorang Sepertimu (Terjemahan, Pesanan yang Tercantik di Hatiku)

Gak puas dengan pekerjaan Mbah Google, coba-coba terapkan ilmu lama. Yang tercantik di hatiku, semoga berkenan...


ADELE – SESEORANG SEPERTIMU

Aku dengar bahwa Kamu telah mapan
Bahwa Kau telah menemukan seorang gadis dan kini Kaumenikah
Aku dengar bahwa impian-impianmu menjadi kenyataan
Sepertinya dia memberi apa yang Aku tidak berikan kepadamu

Teman lama, mengapa Kau begitu malu?
Aku tidak sepertimu yang menahan atau sembunyi dari dusta

Aku benci keluar dari kesedihan, tak diundang
Tapi Aku tak mampu beranjak, tak mampu melawannya
Aku harap Kaumelihat wajahku dan Kamu akan teringat
Bahwa bagiku, ini belum berakhir

Nggak masalah, Aku akan menemukan seseorang sepertimu
Aku tak berharap apa-apa selain yang terbaik untukmu, juga
Jangan lupakan aku, Kumohon, Kuingat yang Kaukatakan
Kadang-kadang cinta itu bertahan, tapi terakadang juga menyakitkan

Kau tahu bagaiamana waktu berlalu
Baru kemarin, adalah masa kehidupan kita
Kita terlahir dan tumbuh di masa kabut musim panas
Terikat oleh kejutan di hari-hari bahagia kita

 Aku benci keluar dari kesedihan, tak diundang
Tapi Aku tak mampu beranjak, tak mampu melawannya
Aku harap Kaumelihat wajahku dan Kamu akan teringat
Bahwa bagiku, ini belum berakhir

Nggak masalah, Aku akan menemukan seseorang sepertimu
Aku tak berharap apa-apa selain yang terbaik untukmu, juga
Jangan lupakan aku, Kumohon, Kuingat yang Kaukatakan
Kadang-kadang cinta itu bertahan, tapi terakadang juga menyakitkan

Tak ada yang sebanding, tak ada khawatir atau peduli
Penyesalan dan kesalahan, dari merekalah kenangan dibuat
Siapa yang akan tahu bagaimana pahit ini akan terasa?

Nggak masalah, Aku akan menemukan seseorang sepertimu
Aku tak berharap apa-apa selain yang terbaik untukmu
Jangan lupakan aku, Kumohon, Kuingat yang Kaukatakan
Kadang-kadang cinta itu bertahan, tapi terakadang juga menyakitkan

Nggak masalah, Aku akan menemukan seseorang sepertimu
Aku tak berharap apa-apa selain yang terbaik untukmu, juga
Jangan lupakan aku, Kumohon, Kuingat yang Kaukatakan
Kadang-kadang cinta itu bertahan, tapi terakadang juga menyakitkan

Rabu, 25 Juli 2012

Jangan Terlalu Nurut Sama Perempuan!

Sebuah kata yang manis serta alasan yang tepat dan jitu suatu saat bisa menguntungkan jalan nasib seseorang. Ada cerita seperti ini:

Raja Khasru, Raja Persia, maniak ikan laut. Ia sangat hobi makan ikan-ikan segar. Suatu ketika, saat ia sedang bersantai di luar istana, seorang nelayan mendatanginya dengan membawa ikan dengan ukutan sangat besar.

Nelayan itu menghadiahkannya kepada Sang Raja. Tentu saja, Khasru begitu girang. Melihat ikan itu, selera makannya bergairah. Tanpa pikir panjang, ia langsung memerintahkan ajudannya untuk member nelayan itu hadia 4000 dirham.

Syirin, permaisuri raja yang sejak tadi menemaninya terlihat tidak suka karena sang suami telah member hadiah begitu besat kepada nelayan itu. Akhirnya, ketika nelayan itu sudah beranjak belum begitu jauh, ia menghardik Khasru, “Sangat keliru apa yang Kanda lakukan. Sebab setelah ini Kanda member hadiah 4000 dirham kepada prajurit, mereka pasti kecewa dan mereka bilang bahwa engkau menyamakan hadiah prajurit dengan hadiah seorang nelayan,” kata Syirin menghasut.

“Benar juga apa yang Engkau katakana. Tapi sangat tidak pantas jika seorang raja mengambil kembali apa yang telah ia berikan,” jawab Khasru.

“Kalau begitu, panggil saja nelayan tadi. Kemudian tanyakan kepadanya apakah ikan ini laki-laki atau perempuan. Kalau ia bilang laki-laki, maka katakana bahwa yang Engkau inginkan adalah ikan perempuan. Kalau ia bilang perempuan, katakana bahwa yang Kauinginkan adalah ikan laki-laki.”

Khasru mematuhi saran istrinya. Ia betul-betul menyuruh ajudannya untuk memanggil kembali di nelayan.

“Ikan ini laki-laki atau perempuan?” tanyanya ketika nelayan itu menghadap.

“Ini ikan banci, Baginda,” jawab nelayan.

Mendapat jawaban jenaka ini, Khasru terpingkal-pingkal dan ia menyuruh ajudan untuk memberinya hadiah 4000 dirham lagi.

Si nelayan memasukkan 8000 dirham itu dalam karung, lalu ia memanggulnya. Ketika ia melangkah hendak beranjak, ada sekeping dirham jatuh dari karungnya. Ia menurunkan karung itu dari pundaknya lalu meletakkannya di tanah. Ia menunduk untuk mengambil sekeping dirham yang jatuh itu.

Lagi-lagi Syirin menghasut Khasru. “Apa Engkau tidak melihat betapa hinanya orang ini. Hanya karena satu dirham jatuh, ia menurunkan sekarung dirham dari pundaknya. Ia masih begitu berat kehilangan satu dirham itu.”

Khasru murka. “Benar Engkau, wahi Syirin,” katanya. Si nelayan itu dipanggil kembali.

“Hey, betapa serakahnya Engkau. Sudah dapat sekarung, masih begitu berat kehilangan satu dirham!?” bentak Khasru.

Melihat Khasru marah, di nelayan menjawab dengan sangat cerdik. “Ampun, Baginda. Yang sangat berharga bagi hamba bukan satu dirhamnya itu. Hamba mengambilnya dari tanah karena di satu sisi mata uang ini tertulis nama Baginda. Sedangkan di sisi yang lain terdapat ukiran wajah Baginda. Hamba khawatir ada orang bodoh yang menginjak serta meremehkan nama dan gambar Baginda.”

Mendengar penjelasan itu, Khasru tersanjung dan terkagum-kagum. Ia kembali memerintahkan ajudan untuk memberikan hadiah 4000 dirham lagi.

Setelah itu, Raja Persia ini menulis surat yang berisi pesan-pesan kepada rakyatnya. Isinya: “Janganlah kalian mau patuh kepada perempuan. Jangan pula menuruti jalan pikiran mereka.”

Makanya, jangan terlalu nurut sama perempuan! :-) :-) :-)

(Dikutip dari Anekdot Fauna, Ahmad Dairobi, Pustaka Sidogiri)

Selasa, 24 Juli 2012

Jerami Untuk Keledai Tuhan


Alkisah, ada seorang nabi menyuruh pengikutnya untuk memberi hutang kepada Allah (berinfak di jalan Allah).

Akhirnya, ada seorang pengikutnya yang begitu dungu berdoa seperti berdialog dengan Tuhan, “Tuhan, yang aku punya hanyalah jerami makanan keledaiku. Kalau Engkau punya keledai biar aku kasih makan dengan jerami milikku,” teriaknya ke arah langit dengan lantang. Dalam salatnya pun, si dungu ini tetap bermunajat dengan doa aneh tersebut.

Kontan saja nabi menjadi gerah dan langsung memberinya peringatan keras agar tidak memakai lagi doa anehnya itu.

Setelah itu, ternyata Allah menurunkan wahyu kepada Sang Nabi, “Kenapa engkau melarangnya berdoa semacam itu? Dalam sehari, ia telah membuat-Ku tertawa sekian kali."

Ha ha ha. Even God need a break.

(Dikutip dari: Anekdot Fauna, Ahmad Dairobi, Pustaka Sidogiri)